Tuesday, January 29, 2019

Apa Saja Kegiatan Pembelajaran EYL (English for Young Learners)?



Kegiatan English for Young Learners (EYL)

WONDERFUL ENGLISH Kegiatan siswa dalam pembelajaran bahasa inggris mencakup semua kompetensi bahasa yang berupa keterampilan menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).

Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk pengajaran bahasa inggris untuk English for young learners atau pembelajar muda bahasa Inggris. Terutama bahasa Inggris untuk tingkat Taman Kanak-kanan / Sekolah Dasar.

1. Listening (Keterampilan Menyimak)
Contoh kegiatan listening :

a. Listen and imitate
Kegiatan ini dapat digunakan untuk mempelajari kosakata baru dengan menggunakan gambar/flashcards. Dimana siswa bisa mendengarkan dan menirukan kata bahasa Inggris dari gurunya.

b. Listen and repeat
Kegiatan ini dapat berupa permainan dengan materi berupa serangkaian kalimat yang sudah dipersiapkan guru. Pada kalimat tersebut, terdapat kata atau frasa dan struktur bahasa yang sedang dipelajari. Guru membisikan kalimat pada siswa pertama, lalu siswa pertama membisikkan kalimat pada siswa kedua. Pengulangan akan dilakukan oleh siswa kedua pada siswa ketiga dan seterusnya. Ketika sampai pada siswa terakhir guru dapat mengecek apakah kalimat yang disampaikan siswa terakhir masih tetap sama seperti yang diberikan guru.  

c. Listen and follow instructions
Dalam kegitan ini siswa harus mendengar dengan seksama instruksi yang diberika guru kemudian diikuti dengan mengerjakan kegiatan sesuai instruksi, missalnya listen and guess, yaitu siswa mendengarkan kemudian menebak apa yang disampaikan guru atau listen and do something, misalnya :
Close your eyes
Touch your hair
Open your book

Kegiatan ini juga dapat digunakan untuk mempelajari preposisi in, on, under, misalnya “Put your pen under your book” kemudian diulangi lagi “Put your pen under your book.” 

d. Listen and match
Guru membacakan kalimat dan siswa menghubungkan gambar yang tepat dengan kalimat yang baru disampaikan oleh guru. Misalnya ada beberapa gambar kemudian guru bicara dengan menyebut nama yang ada digambar. Siswa akan menjodohkan dan memberi nomor yang ada pada gambar. Contoh: this is an orange, lalu siswa memberi nomor 1 pada gambar jeruk. 

2. Speaking (Keterampilan Berbicara)
Anak-anak biasanya ingin segera menggunakan bahasa yang mereka pelajari untuk berkomunikasi. Dalam kegiatan speaking, guru harus memperhatikan tujuan dari kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan speaking yang lebih bebas, misalnya pada kegiatan games, role play, dan question and answer. Tujuannya adalah memberi semangat kepada siswa untuk mengemukakan idenya dan focus pada konten bukan pada struktur.

Kegiatan speaking bisa berupa:
a.       Short dialog
b.      Question and answer
c.       Games
d.      Role play
e.      Retelling story
 
3. Reading (Keterampilan Membaca)
 
Dalam kegiatan membaca siswa hendaknya paham tujuan dari kegiatan tersebut, apakah mereka membaca untuk mengerti inti dari bacaan itu atau mereka harus membaca untuk mendapatkan suatu informasi tertentu saja. Siswa tidak harus mengerti arti kata per kata, yang penting mereka bisa mengerti konteks dari suatu bacaan. Penting bagi seorang guru untuk memberikan rambu-rambu agar siswa mempunyai strategi dalam membaca suatu wacana.

Pengetahuan umum dan perbendaharaan kata yang telah dimiliki serta penggunaan gambar diharapkan dapat membantu anak dalam mengerti isi suatu bacaan.

Sebaiknya untuk kegiatan membaca dipilih topic yang berhubungan dengan minat anak, sesuatu yang ada hubungan dengan lingkungannya, sesuatu yang Indah dan menarik serta berhubungan dengan topic yang dibahas saat ini.

Ada beberapa hal yang dapat membantu agar kegiatan membaca menjadi lebih menarik, antara lain sebagai berikut :
a. Menggunakan gambar sebagai alat bantu
b. Memberikan pertanyaan-pertanyaan
c. Menunjukan judul dan meminta siswa untuk menebaknya
d. Kalimat-kalimat tidak terlalu panjang agar tidak membingungkan siswa

Kegiatan membaca dalam kelas English for young learners:
a. Membaca suatu wacana pendek dengan suara keras atau dalam hati
b. Memasang kata atau kalimat pada gambar yang cocok
c. Mencocokan pertanyaan dan jawaban yang ada
d. Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang sudah dibaca
e. Melengkapi kalimat yang belum lengkap

4. Writing (Kegiatan Menulis)
Writing adalah kegiatan yang kompleks karena memerlukan kemampuan mengeja, struktur, dan  penggunaan kosakata. 



Writing dapat dibedakan dalam dua katogeri berikut :

1. Menyalin kata, kalimat, atau wacana pendek
Menyalin diterapkan untuk pembelajar pemula. Materi yang ditulis biasanya terbatas pada kata per kata. Tujuannya untuk melatih menulis tangan dengan ejaan yang benar dan mengenal kosakata baru. Contohnya: Membuat daftar nama binatang, mengisi teka-teki, label dari sebuah gambar, dan mengelompokkan sesuai topic.

2. Menulis yang menuntut kreativitas sebaiknya diterapkan pada tingkat kelas lebih tinggi. Tujuannya untuk melatih siswa menulis, mengeja, memakai tanda baca, dan mengenal kosakata baru serta struktur kalimat.  

Jenis kegiatan writing:
a. Menulis kalimat singkat untuk menjelaskan suatu gambar
b. Menyusun kalimat
c. Menjawab pertanyaan
d. Menggabungkan penggalan kalimat sehingga menjadi kalimat yang benar dan bermakna dll

Dalam pelaksanaannya tidak mungkin masing-masing pembelajaran keterampilan berbahasa ini dilakukan secara terpisah. Siswa menyimak sesuatu kemudaian dia akan bertanya atau menjawab (speaking) secara lisan atau dapat pula menulis jawaban untuk pertanyaan dari guru. Kegiatan belajar bahasa merupakan kegiatan terpadu yang dikemas oleh guru dengan baik.


No comments:

Post a Comment