Friday, February 1, 2019

Bagaimana Tenik Mengajar Kelas EYL?

Beberapa Teknik Mengajar Kelas EYL:

1. Listen and Repeat
Teknik listen and repeat dapat dilaksanakan dalam pembelajaran menyimak, berbicara, maupun membaca. Dalam teknik pembelajaran ini, guru mengucapkan sesuatu dan siswa hanya mendengarkan. Kemudian guru mengucapkan lagi dan siswa diminta mengulang apa yang diucapkan oleh guru.
Contoh : Orange – An orange – There is an orange on the table.

Kegiatan listen and repeat dapat dilengkapi dengan alat bantu flashcards terutama untuk memperkenalkan kosakata baru.
Contoh :
Teacher = Listen and repeat It is a dog
Students = it is a dog
Teacher = it is a cat
Students = it is cat

2. Listen and Do
Dalam kegiatan ini, guru mengucapkan suatu ungkapan atau perintah, siswa mendengarkan baik-baik kemudian siswa melakukan apa yang dikatakan guru.
Contoh :

Teacher = Stand up, please!
                  (Siswa berdiri)
Teacher = Sit down, now!
                  (Siswa duduk)
Teacher = Open your book!
                   (Siswa membuka bukunya)
Teacher = Put your pencil under the book!
                   (Siswa menaruh pensil di bawah bukunya)
Kegiatan ini merupakan aplikasi dari suatu metode pembelajaran bahasa yang dikenal sebagai TPR (Total physical response)

3. Question and Answer
Teknik question and answer merupakan teknik yang sangat dikenal di kelas manapun. Kegiatan dapat dilakukan dengan guru mulai bertanya dan memberi contoh jawabannya. Kemudian siswa menirukan, setelah itu guru bertanya dan meminta siswa menjawab. Teknik ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara.
Contoh :
Are you studying?                     Yes, I am
Are you cooking?                       No, I am not
Are you sleeping?                      No, I am not

Atau dengan menggunakan wh-question
What is your name?                                I am Linda.
Where do you live?                                 I live in Jakarta.
How many sisters do you have?              I have 2 sisters.
Why is he crying?                                    He is crying because he needs water.




4. Substitution
Dalam menerapkan teknik ini, guru menghilangkan salah satu bagian kalimat dan meminta siswa untuk mengganti dengan kata lain yang sejenis. Teknik ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menyimak, berbicara, penambahan kosakata, dan tata bahasa. Untuk menerapkan teknik ini, guru dapat menggunakan alat bantu flashcards, flipcards, poster, atau benda sesungguhnya (realia).
Contoh :
It’s a dog.
       Horse
       Cat
       Cow

5. Draw and colour
Untuk siswa pemula yaitu anak TK atau SD kelas 1, kegiatan dapat ditambah dengan kegiatan menggambar, mewarnai setelah mereka mengenal beberapa kata, benda, dan warna. Gambar yang diberikan dapat disesuaikan dengan apa yang disenangi siswa atau apa yang dimiliki
Contoh : draw a carrot. It is orange.


6. Listen and identify
Guru dapat melatih siswa dua bunyi yang hamper sama dengan cara yang menarik, misalnya dengan minimal pairs untuk bunyi vowel dan konsonan tertentu.
Contoh :
(1)               (2)
eat            big
coat         goat 

7. See differences
Melatih siswa melakukan obesrvasi untuk menemukan persamaan dan perbedaan dua benda atau gambar.
Contoh : kegiatan mencari 5 perbedaan yang ada pada gambar-gambar berikut. Guru dapat membantu dengan pertanyaan.
How many butterflies?
Flowers?

8. Kegiatan berpasangan (in-pairs)
Kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara berpasangan atau berdua dapat melatih siswa berinteraksi dan berkomunikasi.
Contoh :
Student A : May I use your pencil?
Student B : No, I am sorry, I only have one.


9. Diskusi kelompok (group discussion)
Kegiatan diskusi kelompok untuk melatih siswa agar saling menghargai teman, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mengemukakan pendapat kepada kelompok.
Group discussion selalu berangkat dari problem solving. Guru membei problem pada kelompok untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Guru perlu memberi bimbingan dan memperhatikan keterlibatan serta partisipasi siswa secara merata. Misalnya kelompok siswa diminta membuat akhir cerita berdasarkan fakta yang ada, atau mengubah jalannya suatu peristiwa sesuai daya imajinasi mereka.


10. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
Kelompok dapat bekerja sama untuk membuat laporanatau tugas yang diberikan guru. Misalnya mengisi teka-teki silang (puzzle) atau membuat daftar nama binatang yang ada di kebun binatang setempat.

11. Question and inquiry
Contoh : what tree is that?
How old is it?
Can we eat the fruit?

12. Permodelan dan demonstrasi
Permodelan merupakan strategi untuk memberi contoh kepada siswa bagaimana mereka melakukan, belajar, dan membuat sesuatu.
Contoh : Show me your tongue! Ok, now pull it slowly when you say three, thank
Selanjutnya, guru dapat melatih dengan minimal pairs three-tree, thank-tank

13. Concept mapping
Concept mapping biasanya digunakan untuk melatih siswa mengaitkan suatu konsep atau sesuatu yang sudah diketahui dengan konsep lain atau hal-hal yang erat hubungannya.
Contoh :
Concept : vegetable
Question : what is a vegetable?
Guru membimbing siswa dengan membuat definisi vegetable:
Carrot
Can you name some vegetable?
Vegetable
Potato
…………….
  
14. Brainstorming
Brainstorming merupakan strategi yang dapat dipakai untuk mengaktifkan siswa. Bila guru minta seluruh seluruh kelas memberikan ide atau menyebutkan contoh sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat maka guru melakukan brainstorming. Kegiatan brainstorming dapat digabung dengan concept mapping ketika anak-anak sedang berlatih keterampilan berbicara dan dapat diteruskan dengan keterampilan menulis.


15. Outdoor activity
Kegiatan pembelajaran tidak harus selalu dilakukan di dalam kelas. Sesekali siswa perlu diajak ke luar kelas untuk lebih mengenal lingkungan yang ada di sekitarnya.
Hasil diskusi siswa tentang objek pilihan kelompok dilaporkan dalam bentuk laporan lisan (speaking skill) atau laporan tertulis (writing skill).
Kegiatan ini merupakan suatu strategi untuk menciptakan komunitas belajar dimana anak-anak saling berkomunikasi, saling membantu, berdiskusi, dan belajar mencari informasi.
Laporan dapat dituangkan dalam bentuk poster, dialog, gambar, puisi, atau esai.



No comments:

Post a Comment